Gw lagi mencoba konsisten setiap selasa siang gw bisa update tulisan-tulisan perjalanan, petualangan, pengalaman hidup gw. Kali ini gw mencoba petualangan lain. Ikut Open Trip sendirian! Dari chatingan sama temen yang pengen ikutan petualangan ke Baduy, akhirnya gw pun tertarik. Dengan budget 200rb All-in.

Itineri Baduy

Jujur sih perjalanan sendirian ini terjadi memang murni kecelakaan, temen2 yg udah gw undang untuk ikutan malah membatalkannya H-7 hari. Oke gw akhirnya dengan deg-degan ikut trip ini. Karena tidak ada teman yang dikenal di trip ini gw meyakinkan diri gw untuk prepare semuanya,jangan sampe ketinggalan, takut ngerepotin orang padahal belum kenal.

Perjalaanan pun dimulai gw jam 07.00 pagi sudah meluncur ditanah abang. Celingak celinguk mencari PJ Trip Ke Baduy.

Tiket Tanah Abang — Rangkas Bitung

Perjalanan ke Rangkas Bitung membutuhkan waktu sekitar 2 Jam.

Touch Down Rangkas Bitung

St. Rangkas Bitung terlihat sangat besar. Ada beberapa Rel dalam stasiun. Kita naik angkot yang kami sewa menuju Ciboleger. Titik awal dimana , tim kita akan tracking selama 4,5jam naik turun lembah.

touch down Ciboleger

Di Ciboleger ini ada minimarket lho! Didepan minimarket banyak anak2 penjual tongkat untuk membantu pendakian. Mereka menjual seharga 3rb satu tongkat. Selain murah ini tongkat wajib dibeli. karena membantu sekali. Selain itu tersedia juga potter untuk bantuin angkat barang kita. Biaya potter cukup murah sekitar 30rb untuk perjalanan 4,5jam, para potter ini asli suku baduy dalam lho.

minimarket Ciboleger dan gadis penjual kayu

Suku Baduy yang siap jadi potter

suasana Gang Kp.Baduy Luar

gadis baduy sedang menenun

Karena ini masih di Baduy Luar kita masih boleh foto2 didalamnya. Kalau udah masuk ke Baduy dalam , untuk menghormati warga sekitar kita dilarang foto-foto. Mata Pencaaharian kaum Baduy ini adalah petani, penjual madu dan penenenun.

Pendakian pun dimulai dengan memakai guide orang baduy luar , selain itu gw memakai potter untuk ngangkatin tas gw selain mempemudah perjalanan dan membantu mereka juga. *modus* Gw salut dengan orang baduy mereka tidak mengenakan alas kaki dalam perjalanan. Gw perhatiin kaki mereka besar-besar, otot kaki yang kuat dan ga ada lemaknya. Dalam khayalan gw seandainya mereka main bola pasti fisik dan tendangan bolanya bisa kita ajukan ke PSSI sebagai calon atlet.

potter gw ,pahlawan gw ke Baduy

Petualangan naik turun bukit pun dimulai. Kita memasuki hutan dan dalam perjalanan semuanya gw kagum dengan suku ini, peradaban yang dibangun murni alami dari alam dari jembatan bambu, aspalnya pun dari batu kali yang disusun susun.

jembatan bambu

aspal dari batu kali

bertongsis ria

Gw cmn bisa menceritakan pengalaman gw di Baduy dalam. Rumah disana rumah panggung, yang tonggaknya didirikan diatas batu dan diatasnya baru kayu. Gw aja sampe terkagum, kok bisa ya rumah kokoh gtu yaaa hanya dengan pondasi kayu dan batu.

Malam-malam gw mendengar suara angklung,nada yang belum pernah gw dengar, ternyata dimainkan oleh sekelompok anak kecil sekitar berusia 3–10 tahun.

Perjalanan pulang hampir sama seperti perjalanan pergi akan tetapi karena ada wisata jembatan akar, jalan kita lebih memutar dan kita harus menambah perjalanan 1-Jam lagi. Huhuhu, sedikit kecewa jembatan akarnya sedang diperbaiki, jadi kita hanya melihatnya dari kejauhan.

Gw salut sama temen2 traveller, gw sempet drop 1Km perjalanan terakhir, dan mereka dengan solidnya menunggu gw sampe kondisi gw membaik. Kita saling menyemangati selama perjalanan, dan rasa solidaritas antar sesama peserta trip tumbuh.

Kita keluar dari Cibeo. Oia ini ada cerita lain dari temen gw dari perspektif dia. Karena pengalaman bisa dilihat dari sudut manapun ya. 😀 Kita juga membeli oleh-oleh Madu Baduy, uniknya Madu Baduy bisa meledak lho seperti coca-cola karena tidak disaring atau sedikit kurang steril. Jadi tipsnya klo beli madu ini kita emesti saring dulu dan ga bakal meledak lagi.

Feel free ya mau nanya-nanya ke Baduy. Bisa mention di twitter,ntar gw infoin nomor telepon kang emen sebagai pemandu kita.

Foto Bersama Sebelum Pulang

Jaga Lingkungan sekitarmu, sayangi disekitarmu, solidaritas. Terima kasih teman-teman Trip Baduy. Hanum,Lia, Joko, Mba Er, Mba Mala, Mama Lisa, Lina, Oke, Agnez, Mang Herman , Mang Emen, dan para potter yang sudah menemani kami selama perjalanan.